Pandemi Covid-19 mengakibatkan hadirnya limbah infeksius di sekitar masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkannya suatu perangkat untuk mencegah penyebaran bahan biohazard. Salah satu, di antaranya dengan menggunakan autoklaf.
Autoklaf dan pembuangan biowaste laboratorium secara aman
Penggunaan autoklaf sterilizer berfungsi untuk menonaktifkan patogen dan mendekontaminasi limbah yang memiliki potensi infeksius sebelum dibuang untuk mencegah penyebarannya ke masyarakat umum maupun lingkungan sekitar.
Sterilisasi biowaste telah ditetapkan oleh WHO dalam persyaratan desain fasilitas. Aturan tersebut, terdapat di WHO’s Laboratory biosafety guidance related to the novel coronavirus (2019-nCoV) yang menyatakan bahwa metode yang tepat untuk dekontaminasi limbah, seperti desinfektan dan autoklaf perlu diletakkan dekat dengan laboratorium. Tak hanya itu, CDC pun merekomendasikan agar laboratorium dapat menyediakan fasilitas dekontaminasi.
Pengelolaan limbah infeksius Covid-19
Laboratorium yang menangani spesimen terinfeksi virus corona, perlu mengolah limbah yang dihasilkan. Pengelolaan limbah tidak hanya pada alat uji, melainkan tiap alat atau perangkat yang digunakan, misalnya sarung tangan, ujung pipet serta wadah berisi spesimen.
Di samping itu, tidak hanya untuk spesimen yang terinfeksi virus corona, tetapi seluruh spesimen yang digunakan di dalam laboratorium perlu ditangani seolah limbah infeksius. Dengan demikian, perlunya mengikuti pencegahan BSL (Biosafety Level) yang tepat, termasuk dekontaminasi seluruh limbah yang memiliki kontak dengan spesimen sebelum dibuang.
Pada Biosafety Level (BSL) 2 disarankan untuk meningkatkan penanganan dan pemrosesan spesimen pengujian Covid-19 yang mana bepotensi terinfeksi SARS-CoV-2. Bahkan, penggunaan autoklaf untuk dekontaminasi lainnya, dapat membersihkan limbah infeksius sebelum dibuang.
Autoklaf untuk biosafety dalam pengelolaan limbah
Penggunaan autoklaf sangat didukung untuk medekontaminasi limbah infeksius laboratorium sebelum dibuang. Hal ini dilakukan, untuk mencegah penyebaran penyakit menular ke lingkungan sekitar dan masyarakat luas.
Di samping itu, dengan naiknya tingkatt BSL maka penggunaan autoklaf seolah sebuah pintu ganda keamanan sebelum memasuki BSL tingkat 3. Karenanya, semakin dekat letak autoklaf ke area patogen yang infeksisus maka semakin aman pula dalam pencegahan potensi penyebaran virus baik di dalam dan luar laboratorium.
Untuk itu, penggunaan autoklaf primer atau sekunder dibutuhkan oleh laboratorium. Autoklaf top loading TOMY dapat menjadi pilihan autoklaf laboratorium Anda. Memiliki ukuran yang ringkas, tidak membutuhkan instalasi dalam penggunaan, dapat beroperasi di manapun dekat sumber listrik ataupun di ujung meja kerja laboratorium berdampingan dengan biosafety cabinet.



Reference