Fungsi autoklaf ternyata sangatlah penting untuk laboratorium. Dalam setiap laboratorium pastinya memiliki banyak alat-alat yang digunakan untuk meneliti sebuah organisme atau bakteri. Tentunya, untuk setiap wadah dan benda yang telah selesai digunakan harus dibersihkan agar tidak mempengaruhi hasil penelitian selanjutnya dengan barang-barang tersebut. Oleh karena itu, autoklaf dibutuhkan untuk membersihkan peralatan di laboratorium. Lalu, apa itu autoklaf dan bagaimana cara kerjanya untuk membersihkan peralatan yang ada di laboratorium?
Pengertian dan Penjelasan Fungsi Autoklaf
Autoklaf atau autoclave adalah sebuah mesin steam yang digunakan untuk mensterilkan peralatan laboratorium. Mesin steam ini tentunya menggunakan uap untuk melakukan sterilisasi agar virus, bakteri, jamur, dan organisme lainnya dapat mati. Berikut ini fungsi autoklaf yang perlu Anda ketahui:
- Autoklaf digunakan untuk melakukan sterilisasi pada wadah dan benda-benda laboratorium yang digunakan untuk penelitian
- Autoklaf digunakan untuk mematikan bahan-bahan berbahaya pada limbah medis sebelum dibuang
- Autoklaf juga dapat digunakan untuk mensterilkan peralatan medis yang digunakan di bidang kedokteran.
Bagaimana Cara Kerja Autoklaf?
Dalam proses pensterilan dengan menggunakan autoklaf, ada 3 fase yang harus dilewati, yaitu:
1. Fase Pengkondisian
Fase pertama yang harus dilalui dalam proses autoklaf adalah fase pengkondisian. Ketika objek yang akan disterilkan telah dimasukkan ke dalam autoklaf, maka sistem vakum dalam autoklaf akan menyala. Vakum tersebut akan membuang udara di dalam autoklaf yang menghambat proses sterilisasi dengan menggunakan sistem penguapan. Uap yang dihasilkan oleh autoklaf dapat memaksa udara yang ada di dalamnya untuk keluar sehingga kita dapat masuk ke fase selanjutnya yaitu fase paparan.
2. Fase Paparan
Setelah udara dibuang, maka saluran sterilisasi akan tertutup. Uap yang dihasilkan oleh autoklaf akan terus keluar di dalamnya sehingga tekanan dan suhu di dalam autoklaf meningkat. Setelahnya terjadi proses paparan di mana barang-barang yang akan disterilkan akan didiamkan di dalam autoklaf selama beberapa waktu dan dibiarkan terpapar uap yang di dalamnya agar seluruh sisa bakteri dan sel lainnya yang menempel pada objek yang disterilkan, dapat dibersihkan secara menyeluruh.
3. Fase Pembuangan
Ketika barang-barang sudah disterilkan di dalam autoklaf dalam beberapa waktu, maka fase terakhir adalah fase pembuangan. Pada fase ini, uap yang mengumpul di dalam autoklaf akan dibuang dan Anda harus mendiamkan barang-barang yang telah disterilkan hingga benar-benar kering. Setelahnya, Anda dapat menggunakan barang-barang tersebut untuk penelitian selanjutnya.
Peringatan Dalam Menggunakan Autoklaf
Meskipun terlihat mudah untuk menggunakan autoklaf, namun ada beberapa peringatan yang perlu Anda ketahui demi keamanan selama menggunakan autoklaf.
- Jangan masukan barang-barang yang tidak tahan panas atau bahan yang kedap air ke dalam autoklaf
- Pastikan barang yang akan disterilkan ditempatkan pada wadah yang sekunder
- Jangan buka penutup autoklaf ketika mesin sedang dalam kondisi aktif
- Barang-barang yang diletakkan di dalam autoklaf tidak boleh menyentuh sisi bagian dalam autoklaf
- Perhatikan batasan muatan barang yang dapat dimasukkan ke dalam autoklaf untuk satu kali proses sterilisasi
Sediakan Autoklaf Berkualitas Tinggi untuk Laboratorium Anda
Penelitian adalah kegiatan sehari-hari yang dilakukan di laboratorium dan tentunya membutuhkan banyak penggunaan wadah, tabung, dan juga alat-alat lainnya untuk melakukan penelitian tersebut.
Autoclave FLS 1000 dari TOMY adalah jawaban terbaik untuk laboratorium Anda dengan desainnya yang canggih namun tidak rumit membuatnya sangat mudah untuk dioperasikan. Klik di sini untuk mempelajari TOMY Autoclave FLS 1000.
Oleh karena itu, hubungi GeneCraft Labs untuk mendapatkan autoklaf berkualitas yang sudah dilengkapi dengan teknologi terkini sekarang juga dan kami akan memberikan rekomendasi autoklaf terbaik hanya untuk Anda.