Pandemi Covid-19 yang telah terjadi selama dua tahun belakangan, kian berkembang secara cepat. Hal ini, ditandai oleh hadirnya varian corona baru di beberapa negara.
Mutasi virus corona disebabkan dari materi genetik yang dimiliki virus corona. Pasalnya, materi genetik virus corona ialah RNA, yang mana virus bermateri genetik RNA memiliki tingkat mutasi lebih tinggi dibandingkan virus DNA.
Hingga saat ini, terdapat dua mutasi berbeda pada virus corona, yakni penghapusan H69/V70 dan D614G. Mutasi D614G pertama kali ditemukan di wilayah Eropa. Setelah itu, diikuti penemuan varian corona lainnya di Afrika Selatan dan Brazil.
Varian Corona
Tahun 2020, terdapat tiga varian corona yang teridentifikasi menyebabkan SARS-Cov-2. Akan tetapi, di tahun 2021 CDC (Centers for Disease Control and Prevention) dan WHO (World Health Organization) mengklasifikasi kembali varian corona baru berdasarkan levelnya, yaitu.
1. Variant of Interest (VOI)
Varian yang terdapat penanda genetik spesifik, kemudian dikaitkan dengan perubahan pada pengikatan reseptor, pengurangan netralisasi oleh antibodi yang dihasilkan terhadap infeksi atau tingkat keparahan penyakit. Varian corona yang tergolong dalam klasifikasi ini, di antaranya.
Label WHO Baru | Pango Lineage | Subsitusi Spike Proteins | Nama (Nexstrain) | Deteksi Pertama (tanggal dan lokasi) |
Epsilson | B.1.4.2.7/B.1.4.2.9 | L423R, D614G/ S13I, W152C, L452R, D614G | 20C/S:452R
| U.S (Maret 2020) |
Zeta | P.2 | E484K, D614G, V1176F | Brazil (April 2020) | |
Eta | B.1.5.2.5 | A67V. 69del, 70del, 144del, E484K. D614G, Q677H, F888L | 20A/S:484K | United Kingdom atau Nigeria (Desember 2020) |
Theta | P.3 | Filipina (Januari 2021) | ||
Iota | B.1.5.2.6 | US (November 2020) | ||
Kappa | B.1.6.1.7.1 | India (Oktober 2020) |
2. Variant of Concern (VOC)
Varian yang memiliki peningkatan dalam penularan serta menyebabkan penyakit lebih parah sehingga membutuhkan tindakan medis yang sesuai. Selain itu, varian VOC memiliki satu mutasi spesifik yang disebut D614G, sehingga dapat menyebar lebih cepat dibandingkan varian lain yang bukan hasil dari mutasi ini. Di bawah ini, varian yang termasuk dalam klasifikasi level variant of concern (VOC).
Label WHO Baru | Pango Lineage | Subsitusi Spike Proteins | Nama (Nexstrain) | Deteksi Pertama (tanggal dan lokasi) |
Alpha | B.1.1.7 | 69Del, 70del, 144del, E484K, S494P, N501Y, A570D, D614G, P681H, T7161, S982A, D1118H | 20I/501Y.V1 | Inggris (September 2020) |
Beta | B.1.3.5.1 | D80A, D215G, 241del, 242del, 243del, K417N, E484K, N501Y, D614G, A701V | 20H/501.V2 | Afrika Selatan (May 2020) |
Gamma | P.1 | L18F, T20N, P26S, D138Y, R190S, K417T, E484K, N501Y, D614G, H655Y, T1027I | 20J/501Y.V3 | Japan/Brazil (November 2020) |
Delta | B.1.6.1.7.2 | L452R, E484Q, D614G | 20A | India (Oktober 2020) |
3. Variant of High Consequences
Varian ini, dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah. Di samping itu, virus pada varian high consequences tidak dapat dikalahkan oleh pelbagai tindakan medis, seperti vaksin, antibodi monoklonal, hingga obat antivirus. Selaras dengan hal tersebut, belum ditemukannya varian corona yang sesuai dengan definisi ini.
Jumlah kasus pada varian Corona di Indonesia
Kasus dari beberapa varian corona telah masuk di Indonesia. Hal tersebut, berdasarkan hasil pemeriksaan pada 30 April 2021. Keberadaan varian corona ini dideteksi dengan menggunakan metode Whole Genome Sequencing (WGS). Berikut data kasus sebaran varian corona di Indonesia.
- B.117, kasus varian yang tergolong dalam variant of concern ini terdeteksi di Indonesia pada Januari 2021. Sampai saat ini, kasus varian corona B117 telah terjadi di beberapa daerah, di antaranya Jakarta 2 kasus , Jawa Barat 5 kasus, Sumatera Utara 2 kasus, Sumatera Selatan 1, Kalimantan Selatan 1 , Kalimantan Utara 1 kasus, Banten 1 kasus, Jawa Timur 1 kasus, Kalimantan Timur 1 kasus, dan Bali 1 kasus.
- B1525, sebaran kasus varian pertama kali pada Januari 2021 di Batam dengan jumlah 1 kasus.
- B1617, varian dari India ini ditemukan sebarannya di Riau 1 kasus dan Jakarta 1 kasus.
- B1351, varian Afrika Selatan ini ditemukan sebarannya di Bali dengan 1 kasus.
Dengan demikian, adanya berbagai varian corona yang telah masuk di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tetap melakukan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan. Sehingga, dapat memutus rantai penyebaran virus corona.
References:
who.int