img post thumbnail url
Articles
Agustus 4, 2021 - Posted by

Kontaminasi mikrobiologis dalam kultur sel serta yang didapat dari pihak ketiga ialah hal yang biasa di laboratorium. Bahkan, cell line yang dibudidayakan di laboratorium kerap terinfeksi mikoplasma.

Selain itu, spora jamur berukuran kecil dapat menyebar melalui udara. Meskipun demikian, kesalahan manusia saat bekerja di lingkungan steril tidak dapat dipungkiri. Berikut jenis kontaminasi yang dapat terjadi

  • Mikrobiologis (bakteri, mikoplasma, jamur, ragi, dan lainnya).
  • Kontaminasi virus
  • Protein (Prion)
  • Kimia (yang dilarutkan dan diekstraksi dari plastik, logam berat, dan lainnya)
  • Kontaminasi silang dengan kultur sel lain

Seluk beluk kontaminasi

Pelbagai upaya untuk produksi media kultur namun beberapa bahan tidaak dapat dibuat steril sepenuhnya. Karena itu, risiko mikoplasma masuk melalui filter steril akan selalu ada serta prio dapat bertahan dari sterilisasi uap 121°C.

Penyebab utama  kontaminasi di laboratorium adalah tubuh manusia. Pada beberapa kondisi, kontaminasi silang dapat terhindarkan jika laboran dapat menghindari bekerja pada jalur yang sama saat di meja kerja steril.  Oleh sebab itu, penanganan cairan perlu ditangani dengan baik sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk satu kultur terinfeksi dengan kultur lainnya.

Sikap terburu-buru adalah salah satu kebiasaan yang perlu dihindarkan pada pekerjaan steril, misalnya membiarkan pintu inkubator  CO2 terbuka dalam waktu yang lama akibat adanya tekanan waktu yang tersedia. Karenanya, laboran hanya diperbolehkan bekerja di satu jalur pada satu waktu.

Dengan demikian, penggunaan perlengkapan laboratorium yang lengkap sangat diutamakan sebab beberapa laboratorium dapat menyebabkan kontaminasi kultur sel. Di bawah ini ialah perlengkapan laboratorium yang tepat.

  • Menggunakan wadah plastik yang bebas plasticizer (bahan tambahan atau aditif)
  • Memilih lokasi inkubator yang sesuai (lokasi sekitar wastafel dapat menyebabkan kontaminasi dari sabun beraroma)
  • Menggunakan aksesori inkubator yang terbuat dari tembaga biosida
  • Saluran tanpa antibiotik perlu dibudidayakan dari waktu ke waktu (dikarenakan antibiotik menyembunyikan kontaminasi dan infeksi yang dapat menyebar).

Metode yang dapat dilakukan untuk melacak infeksi

Infeksi mikoplasma merupakan infeksi paling berbahaya dikarenakan kerap tidak terdeteksi untuk jangka waktu yang lama. Akan tetapi, contoh kontaminasi dapat dikendalikan dan dilacak dnegan berbagai metode, yaitu.

  • Laboran yang berpengalaman dapat mengetahui apakah kontaminasi silang telah terjadi hanya dengan melihat melalui mikroskop
  • Metode PCR dapat digunakan untuk mendeteksi kandungan mikroplasma DNA saat mengekstrak seluruh DNA dari kultur sel
  • Laboratorium yang melakukan transduksi virus atau bioassay perlu memeriksa kontaminasi virus
  • Pemeriksaan bakteri, spora, jamur, mikoplasma, HIV, HCV, dan SADARI berisiko rendah perlu dilakukan oleh laboratorium yang membuat terapi jenis baru.

Penanganan yang tepat

Dekontaminasi perlu dilakukan dengan tepat sehingga tidak membahayakan reputasi laboratorium maupun laboran. Penanganan yang baik tersebut antara lain.

  • Tindakan pembersihan khusus jika terjadi kontaminasi, misalnya dalam kasus infeksi jamur disarankan untuk memeriksa apakah laboratorium secara teratur didesinfeksi dengan bahan yang mengandung alkohol.
  • Semprotkan desinfektan secara teratur. Mendisinfeksi bagian dalam inkubator dengan bahan yang mengandung alkohol dapat membantu menghindari kontaminasi.
  • Sterilisasi udara panas perlu dilakukan tiap bulan sebagai bentuk praktik medis standar.
  • Terkait sel punca sensitif, hanya mungkin untuk mengobati cell lines  yang terinfeksi dengan antibiotik di jumlah kasus yang sangat sedikit. Jika, kasusnya cukup parah maka kultur cell line harus dimusnahkan dan mengulang dari awal.

Berdasarkan hal ini, mendeteksi, memverifikasi dan mengatasi menjadi langkah essensial saat terjadi kontaminasi di laboratorium terkhusus laboratorium medis. Tak hanya itu, pemantauan secara transparan sangat penting dan inkubator perlu menjadi kompenen teraman di seluruh langkah proses.  Oleh karena itu, kontaminasi akan memengaruhi proses upstream dan downstream ketika proses kultivasi sel.

Our Location

HEAD QUARTERS - JAKARTA

  • Kebon Jeruk Business Park Blok F2-9, Jl. Raya Meruya Ilir No.88, Meruya Utara, Jakarta Barat - 11620

CIKARANG OFFICE

  • CBD Jababeka Blok A-8 Jl. Niaga Raya Kav. AA3, Jababeka II Pasar Sari

SURABAYA OFFICE

  • Japfa Indoland Center, Japfa Tower II Lt. 8/810 Jl. Panglima Sudirman No. 66-68, Surabaya 60271

MEDAN OFFICE

  • Regus Forum Nine, 9th Floor Jl. Imam Bonjol No 9, Medan 20112

Get In Touch with Us

  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.