Setelah redanya kasus Covid-19 di Indonesia, tetapi angka kasus Covid-19 kembali melonjak diakibatkan XBB variant. Awal mula terdeteksinya varian ini di Indonesia ialah berasal dari empat pasien Covid-19 yang tengah dirawat di rumah sakit. Keempat pasien tadi, terinfeksi akibat transmisi luar negeri dan lokal. Karenanya, pemerintah tengah menilisik lebih lanjut XBB variant.
Mengenal XBB Variant
XBB variant adalah rangkaian terbaru dari varian sebelumnya yang telah muncul di negara-negara lain. Dapat dikatakan pula XBB variant, yakni evolusi strain subvariant BA.2 omicron. Omicron sendiri, terdiri atas cukup banyak subvariant, seperti BQ.1, BQ.1.1, BQ.1.3, BA.2.3.20, XBB dan lainnya.
Lalu, XBB merupakan strain yang memiliki galur rekombinan BA. 2.75 dan BA. 2.10.1. Menurut pimpinan teknis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Maria Van Kerkhove menyatakan, starain rekombinan seperti XBB mempunyai kemampuan pertumbuhan yang signifikan.
Pun, ia menyatakan tidak adanya perubahan signifikan terkait tingkat keparahan infeksi varian ini dibandingkan varian lainnya. Istilah XBB sendiri, dihasilkan dari singkatan rekombinan dan tampilan kronologis.
Penyebutan ini, dilakukan oleh lembaga kesehatan masyarakat dan peneliti yang tengah menganalisis pelbagai vaian yang muncul sebelum berkembang. Karenanya, XBB variant bukanlah sebutan tidak resmi dari organisasi kesehatan dunia (WHO).
XBB pertama kali ditemukan di India pada Agustus lalu. Varian yang tengah menyebar ke seluruh dunia menjadi faktor utama melonjaknya kasus Covid-19 di Singapura.
Meskipun, menjadi penyebab utama namun Menteri kesehatan singapura menyatakan bahwa Covid-19 varian XBB tidak menimbulkan gejala lebih parah dibandingkan varian omicron dan delta pada penderitanya.
Sebab itu, pasien Covid-19 varian XBB memiliki angka rawat inap lebih rendah sebsar 30% daripada varian sebelumnya. Walaupun demikian, penyebaran varian XBB terjadi sangat cepat.
Hingga 10 November kemarin, sub varian XBB telah tersebar ke 37 negara di dunia, kemudian tiga negara dengan kasus tertinggi terdapat di India, Singapura, dan Australia.
Dr. Celine Gounder, pakar penyakit menular memaparkan XBB termasuk dalam salah satu subvariant Omikron yang memiliki kekebalan cukup baik. Bahkan, ia mampu mendapatkan kekebalan dari vaksin serta infeksi sebelumnya melalui perubahan protein lonjakan.
Gejala dan Pencegahan XBB
Jika dibandingkan dengan varian sebelumnya, gejala yang ditimbulkan dari variant XBB tidak jauh berbeda. Berikut 10 gejala utama variant XBB.
- Sakit kepala
- Pilek
- Bersin
- Sakit tenggorokkan
- Anosmia
- Batuk terus menerus
- Kelelahan
- Tenggorokkan gatal
- Demam ringan
- Keringat malam
Tentunya, untuk menghindari gejala ini diperlukannya langkah pencegahan yang dapat dilakukan saat terjadinya pelonjakan positivity rate atau kenaikan kasus. Pencegahan tersebut, yakni memastikan kondisi fisik yang prima diikuti penerapan protokol kesehatan dan pola hidup sehat serta melengkapi vaksinasi dosis ketiga.
References
Covid19.go.id