Sebelum membuang limbah biologis atau biowaste diperlukannya sterilisasi limbah. Untuk meminimalisasi, kemungkinan adanya kontaminasi patogen yang berasal dari limbah ke user (laboran). Sebab, kontaminasi dalam laboratorium dapat terjadi secara cepat. Karenanya, dibutuhkan perangkat yang dapat melindungi user untuk membawa perangkat laboratorium yang telah digunakan, seperti ST Zero.
Sterilisasi biowaste
Limbah-limbah tadi, memerlukan penanganan khusus sebelum dibuang, yakni melalui sterilisasi limbah. Sterilisasi limbah biologis dilakukan sebagai bentuk antisipasi penyebaran patogen berbahaya atau yang dikenal dengan biohazard.
Bahkan, proses sterilisasi memiliki regulasi yang belaku sesuai dengan jenis laboratorium dan limbah yang akan didekontaminasi.
Regulasi mengenai prosedur sterilisasi limbah biologis dibuat untuk membantu laboran utuk membuang limbah biologis dengan mudah, cepat, dan aman. Di bawah ini terdapat tujuh kategori limbah infeksius.
- Cultures dan stocks, agen infeksius yang berasal dari limbah produksi biologis dapat menular ke manusia dan sampel biologis lain. Contoh, produksi biologis ialah pembuatan vaksin yang menggunakan virus hidup kemudian dilemahkan dan aktivitas transfer agen. Kedua produksi biologis tadi, menggunakan perangkat laboratorium, di antaranya cawan petri, pipet, ujung pipet, pelat microtiter, loop sekali pakai, dan tusuk gigi.
- Darah, produk darah, dan cairan tubuh menular. Kategori ini terdiri atas, darah baik dalam bentuk tetesan, serum, plasma, air mani, cairan vagina, cairan serebrospinal, cairan sinovial, cairan peritoneum, dan perikardial.
- Benda tajam, perangkat laboratorium yang tergolong dalam kategori ini, contohnya jarum, pisau bedah, jarum suntik, jarum dengan tabung terpasang, pipet pasteur, pipet sekali pakai, pisau cukur, botol darah, tabung reaksi, ujung pipet, cawan kultur plastik pecah, cawan kultur kaca, slide mikroskop dan kaca penutup.
- Penelitian kotoran hewan, bahan penelitian yang termasuk dalam kategori ini, yaitu bangkai yang terkontaminasi, bagian tubuh dan tempat tidur hewan yang sengaja terpapar agen infeksius selama penelitian.
- Limbah isolasi, limbah biologis dan bahan buangan ini terkontaminasi cairan tubuh dari manusia atau hewan yang diisolasi akibat terinfeksi penyakit sangat menular.
- Tiap bahan yang dikumpulkan selama proses pembersihan infeksius atau kemoterapi.
- Tiap limbah yang bercampur dengan limbah infeksius tidak dapat dianggap sebagai limbah bahan kimia berbahaya atau limbah radioaktif.
Adapun, di bawah ini terdapat bahan berpotensi menular yang didefinisikan oleh OHSA Bloodborne Pathogens Standard.
- Tiap jaringan atau organ tidak tetap (selain kulit utuh) manusia baik hidup atau mati termasuk dalam kultur sel.
- HIV mengandung kultur sela tau ajringan, kultur organ, dan media kultur yang mengandung HIV, misalnya organ, darah, dan jaringan hewan percobaan yang terinfeksi HIV/BIV.
- Cairan tubuh manusia (air mani, cairan vagina, cairan serebrospinal, cairan sinovial, cairan pleura, cairan perikadial, cairan peritoneum, ketuban, air liur, dan cair tubuh lainnya yang terkontaminasi dengan darah.
ST ZERO untuk sterilisasi
Biasanya, proses sterilisasi limbah bio waste menggunakan autoklaf (sterilisasi uap). Proses ini, menghasilkan uap yang sangat panas untuk waktu yang ditentukan.
Akhir dari proses sterilisasi autoklaf dapat menghancurkan mikroorganisme dan menjadi sangat efektif. Tidak hanya membutuhkan cost yang lebih rendah namun juga meminimalisasi risiko terkontaminasi patogen berbahaya.
Akan tetapi, proses kontaminasi dari limbah bio waste dapat terjadi dengan cepat. Kontaminasi dapat terjadi, saat sampel bio waste dari biosafety cabinet (BSC) dibawa ke autoklaf. Hal ini dikarenakan adanya kontak, untuk itu penggunaan ST Zero merupakan solusi dari kontaminasi.
ST Zero adalah aksesoris pendukung autoklaf dari merk TOMY, berupa sterilisasi kontainer yang dapat digunakan untuk menyimpan limbah biologis. ST Zero dirancang agar sampel yang berbentuk cair ataupun cairan yang digunakan saat pengujian tidak keluar dari posisi datar maupun pemasangan vertikal.
Minimnya kontak antara user dengan bio waste dapat terhindar dari bahaya kontaminasi. Dengan demikian, user dapat bekerja lebih aman. Tidak hanya itu, ST Zero dapat digunakan pada seluruh model autoklaf TOMY.
Reference