Istilah bakteri dan virus hampir kerap dikonotasikan sebagai penyebab penyakit berbahaya. Padahal tidak seluruh mikroba memiliki dampak buruk untuk manusia. Sebab, terdapat 100 triliiun mikroba baik yang berada di tubuh manusia. Microbiome adalah mikroba baik, bahkan perlu di ketahui bahwa 50% tubuh manusia terdiri atas microbiome.
Apa itu microbiome?
Definisi microbiome sendiri, yaitu seluruh materi genetik, baik bakteri, jamur , protozoa, dan virus yang hidup di dalam tubuh manusia. Umumnya, microbiome atau mikroba baik dapat ditemukan di usus besar namun terdapat pula di bagian tubuh manusia lainnya.
Karakteristik microbiome sendiri, memiliki massa hingga 2.2 kilogram dengan jumlah lebih besar dibandingkan sel manusia. Jadi, perbandingan antara mikrobioma dan sel, yakni berkisar sepuluh banding satu.
Microbiome yang dimiliki tiap orang akan berbeda. Hal ini dikarenakan, mikroba baik tersebut ditentukan oleh DNA. Manusia sendiri, pertama kali terpapar microbiome saat baru lahir.
Kondisi kehamilan ibu, seperti status gizi, usia kehamilan saat melahirkan, cara persalinan, susu yang diberikan (ASI atau formula), dan lainnya sangat menentukan microbiome dalam tubuh kita pada saat itu. Oleh karena itu, mikroba baik yang terdapat pada ibu memengaruhi kesehatan anaknya.
Selain itu, microbiome terdiri atas mikroba bermanfaat dan berpotensi bahaya. Sebagian besar mikroba tersebut bersifat simbiosis (antara tubuh manusia dan mikroba saling menguntungkan) dan beberapa dalam jumlah lebih sedikit bersifat patogen (menyebabkan penyakit).
Akan tetapi, jika adanya hambatan dalam keseimbangan di atas yang disebabkan oleh penyakit menular, pola diet, penggunaan antibiotik yang berkepanjangan dapat menghentikan interaksi normal di atas. Akibatnya, tubuh akan lebih rentan terhadap penyakit.
Manfaat mikrobioma untuk tubuh
Hadirnya mikrobioma dalam tubuh manusia memberikan pelbagai manfaat. Salah satunya, memecah karbohidrat kompleks, misalnya pati dan serat yang tidak mudah dicerna agar dapat berjalan lebih ke usus besar dengan enzim pencernaannya. Fungsi lain dari microbiome dalam tubuh antara lain.
- Merangsang sistem kekbalan tubuh
- Memecah senyawa makanan yang memiliki potenssi beracun
- Mensintesis vitamin dan asam amino
- Memberikan pelingdungan dari organisme patogen yang masuk ke dalam tubuh melalui minuman ataupun makanan.
Akibat adanya ketidak seimbangan microbiome
Mikrobioma yang terdapat di dalam tubuh manusia tidak akan selalu sama sepanjang hidupnya. Hal ini diakibatkan, ketidakseimbangan mikrobioma yang disebabkan oleh perubahan lingkungan, kebiasaan pola hidup, diet, dan penggunaan obat.
Karenanya, mikrobioma dapat mendatangkan dampak buruk jika keseimbangannya terganggu. Berikut jenis penyakit yang kerap hadir akibat ketidak seimbangan microbiome.
- Distrofi otot
- Fibromyalgia
- Diabetes
- Multiple sclerosis
- Rheumatoid arthritis
Berdasarkan hal tersebut, bahwa keseimbangan mikrobioma sangat penting untuk manusia terutama pada penyakit menular serta penyakit kronis sistem pencernaan, seperti penyakit Crohn dan sindrom iritasi usus besar.
Dengan demikian, adanya mikrobioma dalam tubuh manusia menyatakan bahwa tidak semua mikroba berdampak buruk untuk manusia tetapi memiliki pelbagai fungsi yang baik untuk tubuh.
References
Baca juga: