Jamur putih, hitam, dan kuning telah menginfeksi India sejak beberapa pekan lalu. Infeksi ketiga jamur ini, terbilang dapat cukup membahayakan warganya. Terlebih, penyebab Covid-19 di India meningkat belum kunjung mereda. Berikut pemaparan mengenai infeksi ketiga jamur.
Jamur putih
Jamur putih atau Candida auris, merupakan jamur penyebab infeksi aliran darah, luka, dan telinga. Hal ini berdasarkan, dari spesimen pernafasan dan urin, namun belum dapat dijelaskan jika jamur putih dapat menginfeksi paru-paru dan kandung kemih.
Kasus infeksi jamur putih didiagnosis dari kultur darah atau cairan tubuh lainnya. Akan tetapi, Candida auris sulit teridentifikasi sehingga membutuhkan tes laboratorium khusus.
Gejala yang ditunjukkan oleh pasien infeksi jamur putih cenderung memiliki kesamaan dengan Covid-19, yakni demam, batuk, dan sulit bernafas. Selain itu, gejala lainnya ialah sariawan berwarna putih, infeksi pada hidung, mulut, paru-paru, perut serta dasar kuku.
Tak hanya itu, penyebaran jamur putih sangat cepat dan mudah. Hal ini diakibatkan, jamur putih kerap muncul di beberapa permukaan, seperti tirai kamar mandi, layar komputer, dan pegangan gerbong transportasi umum. Proses penyebaran terjadi, saat adanya kontak ke permukaan atau lingkungan yang telah terkontaminasi lalu spora jamur terhirup ke dalam saluran pernafasan.
Persentase angka kematian yang disebabkan infeksi jamur putih berkisar 30 – 60%. Meskipun demikian, dalam beberapa kasus kematian lebih banyak disebabkan oleh penyakit lain yang diderita.
Kasus pertama infeksi global, ditemukan di Jepang pada tahun 2009. Sejak saat itu, jamur putih dapat menyebabkan infeksi pada bagian tubuh lainnya.
Sampai saat ini, kasus infeksi jamur putih telah ditemukan di lebih 30 negara. Adapun, kemungkinan infeksi telah menyebar ke negara lain. Sayangnya, hal tersebut belum dapat terdeteksi akibat tes identifikasi jamur putih yang memerlukan laboratorium khusus.
Jamur hitam
Jamur hitam (Mucormycosis atau (zygomycosis)) adalah salah satu jenis jamur yang hidup di seluruh lingkungan, misalnya tanah dan bahan organik yang membusuk (daun, tumpukan kompos, dan kayu busuk). Infeksi jamur hitam biasanya terdapat pada paru-paru atau sinus.
Proses infeksi terjadi tepat setelah seseorang menghirup spora jamur. Di samping itu, mucormycosis dapat berkembang di kulit setelah jamur memasuki kulit melalui luka sayatan, goresan, luka bakar, dan trauma kulit lainnya.
Berikutnya, jamur hitam memiliki beberapa jenis yang menginfeksi berbagai bagian tubuh, antara lain.
- Rhinocerebral mucormycosis, infeksi pada sinus yang dapat menyebar ke otak. Bentuk mucormycosis ini, paling sering terjadi pada orang diabetes yang tidak terkontrol dan pada orang yang telah menjalani transplantasi ginjal.
- Mucormycosis paru, jenis jamur hitam yang paling sering menyerang orang dengan kanker dan seseorang yang telah menjalani transplantasi organ atau sel induk.
- Mucormycosis gastrointestinal, kerap menyerang anak-anak dibandingkan orang dewasa.
- Mucormycosis kutaneous (kulit), terjadi setelah jamur masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit. Jamur hitam satu ini, akan masuk ke dalam tubuh seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Sedangkan jenis jamur Mucormycosis yang sering menimbulkan infeksi, yaitu Rhizopus spesies, Mucor spesies Rhizomucor, Syncephalastrum spesies, Cunninghamella bertholletiae, Apophysomyces spesies, dan spesies Lichtheimia (sebelumnya Absidia).
Jamur kuning
Jamur kuning atau Aspergillus yakni, salah satu jenis jamur yang hidup di dalam dan luar ruangan. Jamur ini, biasanya dihirup oleh kebanyakan orang tanpa adanya efek serius.
Meskipun begitu, seseorang dengan imun yang lemah serta dalam penggunaan imunosupresan atau steroid menjadi sangat rentan terhadap jamur kuning. Gejala yang ditunjukkan saat adanya infeksi jamur kuning, di antaranya tidak nafsu makan hingga penurunan berat badan, lesu, timbulnya nanah, keterlambatan penyembuhan luka, organ tidak berfungsi, mata merah dan cekung, dan dapat memengaruhi organ dalam, terutama paru-paru.
Di sisi lain, penyintas Covid-19 yang terinfeksi jamur kuning keadaan paru-parunya dapat menjadi kian tidak baik. Sebab, jamur kuning dapat membuat rongga yang bisa menyebabkan kerusakan paru-paru. Direktur All India Institute of Medical Science, dr Randeep Guleria, menyatakan “jamur kuning Aspergillus dapat memengaruhi paru-paru kemudian di beberapa kasus dapat menyebabkan reaksi alergi pula.”
Selanjutnya, Aspergillus memiliki 180 jenis, namun hanya kurang dari 40 spesies yang menyebabkan infeksi pada manusia. Salah satu jenis Aspergillus yang sering menjadi penyebab infeksi pada manusia, Aspergillus fumigatus.
Baca juga: Varian Corona Baru yang Perlu kamu Waspadai
Infeksi jamur dan Covid-19
Baik infeksi jamur maupun Covid-19 memiliki gejala yang sama, seperti demam, sesak nafas, dan batuk. Untuk itu, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut apakah terpapar Covid-19, infeksi jamur, ataupun keduanya.
Seseorang yang pernah memiliki riwayat terpapar Covid-19 hingga memerlukan perawatan intensif di ICU akan sangat rentan terhadap bakteri dan jamur. Infeksi jamur yang ditemukan pada penyintas Covid-19 ialah jamur putih dan kuning. Kedua infeksi jamur ini, mengalami peningkatan dan dapat dikaitkan dengan penyakit parah serta kematian.
Tidak hanya penyintas Covid-19, seseorang yang memiliki riwayat gangguan pernafasan akibat virus, diabetes, kanker, mengonsumsi obat-obatan pelemahan sistem kekebalan akan sangat rentan terhadap ketiga infeksi jamur di atas. Berbagai upaya yang dapat dilakukan agar terhindar dari paparan infeksi jamur serta Covid 19, yakni dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan meningkatan sistem kekebalan tubuh.
References
